Sabtu, 10 November 2012

Ketika orang yang kau anggap teman, sudah tak menganggapmu sebagai teman, maka 'teman' hanyalah dirimu.
aduh, kamu jauh dari pandanganku. Aku hampir tak bisa melihatmu. Kita sangat jauh. Kita sangat jauh.

Selasa, 28 Agustus 2012

hih

Sore-sore gini, sisa-sisa sinar matahari menyelinap ke kamar dan waktu yang indah untuk berimajinasi.
Entahlah, tapi tiba-tiba ingin menulis tentang cinta.
Mungkin klise, tidak menarik dan membosankan. Tapi ya so what.

'lagi apa?, udah makan ai?' ... Bentuk perhatian seperti ini kah yang kalian terima dari kekasih hati? Sungguh menyenangkan ya.. Memang, cinta sangat menyenangkan katanya, tapi ada banyak cerita tentang cinta yang cenderung sedih. Diputus, berpisah, tidak direstui, bertengkar, atau, bertepuk sebelah tangan. Yang terakhir ini, menyedihkan sekali. Kau benar-benar menginginkan seseorang yang melihatmu pun tidak.

Ada satu keadaan seperti itu. Mencintai tanpa dicintai. Menyedihkan.
Kau selalu memperhatikannya, berharap si dia akan memperhatikanmu juga walau barang sebentar. Mencari perhatiannya, mencari tau segala hal tentang dia, dan melakukan hal-hal konyol nan memalukan untuk sekedar bisa berbicara dengannya. Kalau ada yang seperti itu, mungkin cuma aku.

Mentok pada satu nama. Rasanya seperti tidak bisa mencintai orang lain lagi. Dan bertepuk sebelah tangan yang begitu lama, sampai-sampai tak sadar sudah hampir 8 tahun menyebut namanya. Ini gila sekaligus menyedihkan. Hih.

...Bersambung..

Selasa, 29 Mei 2012

Rindu Terabaikan

Gila! Mungkin aku benar-benar sudah gila.
Hati siapa memendam rindu bertahun-tahun? Hatiku. Hati siapa membiarkan nama orang bersarang beribu malam? Hatiku. Hati siapa membuka pintu hanya untuk satu nama? Hatiku.

Pagi ini seperti biasa, tersadar dengan bayang mimpi semalam. Kamu datang lagi....dan lagi. Menyiksaku dengan perasaan yang makin tak tertahan. Perasaan rindu tak berujung. Bisakah datang dalam wujud nyata? Tidak?

Rinduku memuncak, rasanya tak sanggup bergerak. Dan kau tetap diam dalam abaimu. Bilamana menyalahkanmu? Ini bukan salahmu, bahkan sama sekali bukan salahmu. Mungkin salah hormon dalam tubuhku.

Puncak segala rindu bermusim-musim, abai darimu bermalam-malam. Meski begitu aku tetap begini.
Aku ingin bersua, atau setidaknya melihat tawamu dalam nyata, bukan di alam maya.
Namun bila melihatmu pun aku tak boleh, maka tetaplah datang dan berbaik hati tersenyum dan berbincang denganku di mimpiku. Tenangkan aku dengan senyum khas milikmu. Dan biarlah aku tetap begini, menikmati siksa rindu yang terabaikan.

Apa kabar kamu? Aku........ rindu.

Selasa, 03 April 2012

tidur

Warna langit berubah dalam detik. Lalu pohon basah oleh awan yang tak sanggup terbebani... Aku terdiam

dalam diamku, aku berhadapan dengan makhluk Tuhan yang tak asing bagiku.
Sering..dalam setiap diamku, dia hadir bahkan tanpa kuingat.

Air jatuh, aku makin terdiam.
Aku dibawa ke kehidupan bayang. Tentu aku melihatmu, sebagaimana biasa.
Aku di dera rindu.
Tak hanya rindu, inginku pun menggebu. Aku bertanya, 'maukah kau bawa aku ke kehidupanmu', siapa aku berani begitu? Tentu kau tak menjawab. Mungkin menjawab. Hanya saja samar terdengar.
Kau tepat didepanku. Ini pertama kali bukan? Senyummu masih sama. Lalu kau berberita tentang sesuatu. Aku tak sempat mendengarnya. Ah!
...

Aku makin terdiam, tubuhkan tak tergerak. Berat dan makin berat. Lalu penglihat terbuka... Hanya bayang seperti biasa.
Siapa salah, kau selalu ada didiamku?
Siapa salah, aku berbicara dalam bayangku?

Semoga tak meledak.

di jalan setapak

Aku bertemu dengan pagi
milik Tuhan. Lagi. Melewati
setapak dengan cerita
disetiap meternya.
Membuatku terhenyak,
tersentuh, merenung,
berfikikir dan tersenyum.
Tuhan penulis Maha Apik.
Membuat cerita disetiap
detik. 'Maka nikmat Tuhan
mana lagi yang kamu
dustakan?' tanya Tuhan
Aku melihat nenek renta
menuju suatu tempat.
Merumput. Menghidupi
ternaknya yang sudah pasti
akan ia tinggal selamanya.
Terbesit, dimana
semangatku yang masih
belia ini?
Aku mendengar jeritan
kakek renta, yang barangkali
sedang melihat Izroil di
depannya. Sekejap berfikir,
itulah tujuan hidup setiap
makhluk. Lalu, barangkali kita
terlalu banyak bersenang-
senang denan fajar dan
menghiraukan senja.
Ada yang tersenyum,
menanti waktu, mengantar
saudara menuju kursi
kebahagiaan.
Begitulah. Ada yang akan
pergi, lalu ada yang akan
lahir melihat dunia.
Ada yang menolong, sekejap
aku tersenyum. Ada yang
diam tak bergerak, ada yang
bergerak setengah hati, dan
yang terus bergerak
menyambung hidup.
Bilamana aku tak melihat
semuanya? Mampukan aku
melihat dalam diriku?
Akankah hidup menjadi lebih
indah?
Aku merasakan angin,
terbasahi oleh hujan,
diterangi surya, menghitung
bintang, menatap awan,
terkesima biru langit dan
mengabadikan senja.
Aku merasakan kasih,
terkungkung rindu, terbuai
emosi, dan terhanyut akan
senyum.
Aku menulis sedikit tentang
hidup, sembari mendengar
Broken Vow dengan piano.

Kamis, 01 Maret 2012

pagi ini Tuhan memutar musik karyaNya. Aku mendengar angin, aku mendengar jangkrik, terpadu dengan ayam berkokok, dan entah suara apa lagi yang diperdengarkan Tuhan.
Tentram, nyaman, damai. Dan semua pecah ketika mesin mesin buatan manusia saling beradu suara. Semua pecah ketika semua orang mulai bersahutan berbicara. Hanya bising.
Ini tentang pagi, kata Tuhan, waktu untuk hidup. Hiduplah mereka yang hidup. Bernafaslah mereka dengan puas, meskipun kadang harus menarik nafas lebih dalam. Tersenyumlah Lip, tanpa melupakan kesalahan dan masalahmu.
Ini tentang pagi...untukku yang rindu semangat.